COVID-19: Mohonlah Perlindungan daripada Pencipta Makhluk

Dalam kekalutan gelombang kedua COVID-19 yang melanda dunia, bersegeralah kita untuk kembali kepada Rabb Yang Maha Kuasa di samping melakukan ikhtiar bagi menjauhi wabak semampunya, serta memperbanyak tasbih dan doa memohon perlindungan:

Antara doa yang sesuai diungkapkan dalam munajat kita tatkala menghadapi ujian ini termasuklah:

Pertama:

 أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan”

Selengkapnya:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ وَاللَّفْظُ لَهُ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ يَعْقُوبَ أَنَّ يَعْقُوبَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ بُسْرَ بْنَ سَعِيدٍ يَقُولُ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ يَقُولُ سَمِعْتُ خَوْلَةَ بِنْتَ حَكِيمٍ السُّلَمِيَّةَ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Laits. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh -dan lafaz ini miliknya-; telah mengkabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Al Harits bin Ya’qub bahawasanya Ya’qub bin ‘Abdullah menceritakan kepadanya bahawasanya ia mendengar Busr bin Sa’id berkata; aku mendengar Sa’d bin Abi Waqqash berkata; aku mendengar Khaulah bintu Hakim As Sulamiyyah berkata; aku mendengar Rasululullah (saw) bersabda: “Barang siapa yang singgah pada suatu tempat kemudian dia berdo’a: A’AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ‘ nescaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu” [HR Muslim].

Kedua:

اﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ اﻟْﺒَﺮَﺹِ، ﻭَاﻟْﺠُﻨُﻮْﻥِ، ﻭَاﻟْﺠُﺬَاﻡِ، ﻭَسَيِّئِ اﻷَﺳْﻘَﺎﻡ

ِ“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sopak, gila, kusta, dan penyakit-penyakit yang buruk”.

Selengkapnya:

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئْ الْأَسْقَامِ

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammad, telah mengkabarkan kepada kami Qatadah dari Anas bahwa Nabi (saw) mengucapkan: “ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL BARASHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAM” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sopak, gila, kusta, dan penyakit-penyakit yang buruk)” [HR An Nasaei].

Imam Syafie (rh.) turut menyarankan agar diperbanyak tasbih sepertimana yang tercatat dalam Hilyatul Auliya’ karangan Al Hafiz Abu Nuaim. Imam Syafie berkata:

‎لَمْ أَرَ أَنْفَعَ لِلْوَبَاءِ مِنَ التَّسْبِيحِ

“Aku tidak melihat sesuatu yang lebih bermanfaat menghadapi wabak (penyakit) daripada bacaan tasbih”.

Saudaramu,
Abu Khaled el Fateh