Penerapan Hukum Allah Adalah Yang Paling Utama
Sesungguhnya hukum Islam itu amat luas yang merangkumi pelbagai bab seperti Ibadat, Munakahat dan Mua’malat yang termasuk di dalamnya Nidzam al-Hukmi (Sistem Pemerintahan), Nidzam al-Iqtisadi (Sistem Ekonomi), Nidzam al-Ijtimaei (Sistem Pergaulan), Siyasah al-Kharijiyyah (Polisi Luar Negara), Siyasah at-Ta’lim (Polisi Pendidikan) dan banyak lagi.
Hudud hanyalah sebahagian daripada hukum Islam, sebagaimana jinayat, ta’zir dan mukhalafat yang semuanya termasuk dalam bab Nidzam al-Uqubat (Sistem Hukuman).
Hukum Islam wajib diterapkan secara kaffah (keseluruhan) sebagaimana perintah Allah (swt) di dalam Al-Quran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut jejak langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” [Al-Baqarah (2): 208].
Muslim mana pun, apatah lagi pemerintah, tidak mempunyai pilihan kecuali wajib menerapkan hukum Allah (swt) secara keseluruhan. Firman-Nya,
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
“Dan tidaklah patut bagi lelaki yang beriman dan tidak (pula) bagi perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata” [Al-Ahzab (33): 36]
Kita dilarang memilih-milih dalam penerapan hukum Allah (swt), kerana kita wajib beriman dengan keseluruhan Al-Quran. Kehinaan dan azab ke atas mereka yang beriman dengan sebahagian dan ingkar dengan sebahagian lainnya.
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰ أَشَدِّ الْعَذَابِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Apakah kamu beriman dengan sebahagian Al-Kitab dan ingkar dengan sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kehinaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada seksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu lakukan” [Al-Baqarah (2): 85]
Justeru. tidak ada perkara yang lebih utama dan tidak ada yang lebih penting dalam kehidupan dunia ini berbanding penerapan hukum Allah (swt). Dengan penerapan hukum Allah-lah, semua masalah akan dapat diselesaikan, termasuk masalah ekonomi dan pandemik Covid-19 yang melanda negara sekarang. Apakah kita tidak yakin yang hukum Allah (swt) dapat menyelesaikan segala masalah, sehingga kita ingin mengekalkan hukum Jahiliah tinggalan penjajah kafir ke atas kita?
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” [Al-Maidah (5): 50]
Peri pentingnya menerapkan hukum Allah (swt) sehingga siapa sahaja yang tidak berhukum dengan hukum-Nya akan termasuk dalam kategori orang-orang yang fasiq, zalim dan kafir (jika disertai i’tiqad).
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
“Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir” [Al-Maidah (5): 44].
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Barangsiapa tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim” [Al-Maidah (5): 45].
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Barangsiapa tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq” [Al-Maidah (5): 47].
Apa lagi alasan kita untuk tidak mengutamakan penerapan hukum Allah (swt)? Sungguh betapa besarnya dosa pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum Allah (swt), dan tidak mengutamakan penerapan hukum-Nya dalam pemerintahan negara. Na’uzubillah min zalik.